Ergonomic Risk Factors

OVERVIEW

Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu Ergon (kerja) dan Nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, dan desain/perancangan. Ergonomi berhubungan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah ataupun di tempat rekreasi.

Ergonomi juga disebut sebagai human factor yang berarti menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya. Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun (desain) ataupun rancang ulang (re-desain). Hal ini dapat meliputi perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Perangkat keras berkaitan dengan mesin  (perkakas kerja/tools, alat peraga/display, conveyor dan lain-lain) sedangkan perangkat lunak lebih berkaitan dengan sistem kerjanya seperti penentuan jumlah istirahat, pemilihan jadwal pergantian shift kerja, rotasi pekerjaan, prosedur kerja dan lain-lain.

Pada dasarnya ergonomi dapat menciptakan lingkungan kerja yang dapat:

  • Mengurangi angka cedera dan kesakitan dalam pekerjaannya
  • Menurunkan biaya kecelakaan kerja
  • Menurunkan kunjungan berobat
  • Mengurangi ketidakhadiran pekerja
  • Meningkatkan produktivitas, kualitas dan keselamatan kerja
  • Meningkatkan tingkat kenyamanan pekerja dalam bekerja

Di bawah ini merupakan beberapa fakta yang didapati dari berbagai penelitian yang berhubungan dengan faktor-faktor risiko dalam bekerja yang berhubungan dengan ergonomi;

  1. Kelainan trauma kumulatif (Cummulative trauma disorders/CTDs) yang juga disebut “tekanan berulang” telah teridentifikasi berdasarkan keterangan-keterangan penyakit yang menggambarkan pekerjaan spesifik (Konz, 1990): bahu tukang angkat batu bata, ibu jari pengawas binatang, pergelangan tangan tukang jahit, dan kram seorang telegrafis.
  1. Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan gerak berulang (repetitive motion) adalah tunnel syndrome, syndrome, epicondylitis, DeQuervain’s syndrome, thoracic outlet, shoulder tendinitis, cubital tunnel, ganglion, tendinits, tendosynovitis, ulnar nerve entrapment, white finger, trigger finger, neck tension, pronator teres syndrome (Kroemer, 1997).
  2. Permasalahan punggung disinyalir berhubungan dengan pekerjaan dimana pekerjanya menangani beban yang berat dengan menggunakan cara yang buruk, sementara kelainan ekstremitas atas lebih sering dihubungkan dengan gerakan berulang (Graves, 1992). Insiden kecelakaan punggung belakang dapat dikurangi dengan pekerjaan yang kembali didisain menurut ergonomic (Swartz, 1992).
  3. The US Bureau of Labor Statistics melaporkan pada tahun 1994 bahwa Cumulative Trauma Disorders (CTDs) terhitung sebanyak 6.8% daripada kecelakaan biasa dan kesakitan di perusahaan-perusahaan di Amerika(Kohn, 1994) .
  1. Pabrik-pabrik peralatan, industry kendaraan, industry maskapai penerbangan, toko-toko sembako, industry pengepakan daging, dan pembuat pakaian pria dan wanita menyumbangkan jumlah tertinggi yang terkena injuri (Kinsella et al, 1995; Grant et al, 1993; Johansson et al, 1993; Orgel et al, 1992; Harber et al, 1992). The Department of Labor’s Bureau of Labor Statistics mencatat bahwa casus trauma berulang meningkat 13% selama 12 tahun terakhir (Kinsella et al, 1995).
  1. Perawat  dan asisten perawat memiliki insiden tinggi atas cedera punggung yang dihasilkan dari aktivitas mengurusi pasien (Garg & Owen, 1992; Chavalitsakulchai & Shahnavarez, 1991; Garg et al, 1992).
    1. LATIHAN dalam teknik mengangkat yang benar, penggunaan lift untuk pasien, dan mencegah tekanan serta postur abnormal bisa mnurunkan insiden cedera.
  1. Kegiatan yang beresiko itu meliputi pekerjaan yang berulang, pergerakan yang cepat, pembebanan otot , dan penggunaan gaya berlebih pada frekuensi yang sedikit, getaran, serta postur yang tidak benar. Postur dan penggunaan gaya berlebih adalah faktor yang paling signifikan (Kroemer, 1993).

FAKTOR-FAKTOR RISIKO ERGONOMI

Faktor-faktor Risiko ergoomi adalah unsur-unsur tempat kerja yang berhubungan dengan ketidaknyamanan dialami pekerja saat bekerja, dan jika diabaikan, lama-lama bisa menambah kerusakan pada tubuh pekerja diakibatkan kecelakaan. (UCLA-LOSH)

Faktor resiko yang terpenting dari pengabaian faktor ergonomi dalam tempat kerja adalah MSDs (musculoskeletal disorders). MSDs ini memungkinkan timbul dalam waktu yang cukup lama (adanya kumulatif resiko).

Menurut UCLA-LOSH (bagian K3 UCLA), ada beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan ergonomi, diringkas dalam pada tabel di bawah ini;

FAKTOR RISIKO DEFINISI SOLUSI YANG MUNGKIN
Pengaturan kerja yang buruk (Poor Work Organization) Aspek-aspek diamana suatu pekerjaan diorganisasikan dengan buruk. Sebagai contoh tugas yang membosankan, pekerjaan menggunakan mesin, jeda kerja yang kurang, batas waktu yang banyak. Beban kerja yang proporsional, jeda kerja yang cukup, penugasan yang bervariasi, otonomi individual.

Pengulangan Berkelanjutan

(Continual Repetition)

Melakukan gerakan yang sama secara terus menerus Mendisain ulang pekerjaan sehingga jumlah pergerakan yang berulang dapat berkurang, perputaran pekerjaan, 
Gaya Berlebih

(Excessive Force)

Pergerakan tubuh dengan penuh tenaga, usaha fisik yang berlebih-menarik, memukul, dan mendorong. Kurangi gaya dalam menyelesaikan pekerjaan, disain ulang pekerjaan, tambah pekerja, gunakan bantuan mesin.

Postur Janggal

(Awkward Posture)

Meperpanjang pencapaian dengan tangan, twisting, berlutut, jongkok. Postur janggal lawan dari posisi netral.

Disain pekerjaan dan peralatan yang dapat menjaga posisi netral. Posisi netral tidak semestinya memberikan tekanan pada otot, tulang sendi, maupun syaraf.
Posisi Tidak Bergerak

(Stationary Positions)

Terlalu lama diam dalam satu posisi, menyebabkan kontraksi otot dan lelah. Disain pekerjaan untuk menghindari posisi tidak bergerak; berikan kesempatan untuk merubah posisi.
Tekanan Langsung Berlebih

(Excessive Direct

Pressure)

Tubuh kontak langsung dengan permukaan keras atau ujung benda, seperti ujung meja atau alat. Hindari tubuh berpijak pada permukaan yang keras seperti meja dan kursi. Perbaharui peralatan atau sediakan bantalan; seperti pulpen ergonomis, keset untuk berdiri.
Pencahayaan yang inadekuat

(Inadequate Lighting)

Sumber atau level dari pencahayaan yang terlalu terang atau gelap. Setel pencahayaan yang pas, hindari pencahayaan langsung dan tak langsung yang dapat mengakibatkan kerusakan mata. Gunakan sekat cahaya silau, tirai untuk jendela.

Catatan:

  • Tidak semua pekerja terpapar oleh faktor-faktor risiko diatas akan menimbulkan dampak.
  • Beberapa pekerjaan meliputi lebih dari satu dari semua faktor-faktor risiko diatas.emakin banyak faktor risiko dan semakin lama anda terpapar, maka semakin besar kemungkinan berkembang suatu gejala atau kecelakaan.
  • Jumlah paparan (gerakan, tingkatan gaya) yang isa mengakibatkan kelainan/penyakit belum diketahui secara pasti.

Sedangkan menurut WHO, faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan ergonomi yang juga kerap menimbulkan MSDs (Musculoskeletal Disorders) dipaparkan dalam tabel berikut:

Faktor Akibat Contoh Praktik yang Baik
Exertion of high-intensity force Keram otot Mengangkat, Membawa, mendorong, menarik objek yang berat Hindari penanganan manual atas objek yang berat
Handling heavy loads over long periods of time Penyakit degenerative khususnya pada lumbar tulang belakang Mengenakan alat-alat berat secara manual Kurangi masa beban dan jumlah penanganan setiap harinya
Frequently repeated manipulation of object Lelah dan perubahan struktur otot Mengetik terlalu lama, Kurangi frequensi pengulangan
Working in unfavorable  posture Gangguan pada tulang dan unsure-unsur otot Bekerja sambil jongkok, atau tangan diatas bahu Bekerja dengan tubuh yang tegak dan tangan dekat dengan tubuh
Static muscular load Aktivitas otot yang tiada jeda dan memungkinkan overload Bekerja di confined space Relaksasi otot
Muscular inactivity Hilang kapasitas fungsional otot, tendon, tendon, dab tulang Duduk lama tanpa adanya pergerakan Sesekali berdiri, peregangan otot, olahraga
Monotonous repetitive manipulations Keluhan tidak spesifik pada bagian ekstremitas atas Pekerjaan berulang pada otot yang sama  tanpa adanya relaksasi Jeda aktivitas dan kerja
Application of vibration Disfungsi sistem syaraf, menghambat aliran darah, penyakit degenerative Menggunakan hand-tool, dudud diatas kendaraan yang bergetar, Gunakan alat serta tempat duduk yang meredam getaran
Physical environmental factor Interaksi dengan beban mesin serta penambahan resiko Mengangkat es batu dengan tangan terbuka Gunakan sarung tangan
Psychosocial factors Peningkatan tegangan fisik, meningkat pada ketidakhadiran dalam bekerja Penentuan keputusan yang rendah dalam bekerja, dukungan sosial yang rendah Rotasi kerja, motivasi kerja, pengurangan faktor negative dalam sosial

Secara garis besar, faktor-faktor ergonomi yang menyebabkan resiko MSDs dapat dipaparkan sebagai berikut:

  • Repetitive Motion

Repetitive Motion atau melakukan gerakan yang sama berulang-ulang. Resiko yang timbul bergantung dari berapa kali aktivitas tersebut dilakukan, kecepatan dalam pergerakan/perpindahan, dan banyaknya otot yang terlibat dalam kerja tersebut. Gerakan yang berulang-ulang ini akan menimbulkan ketegangan pada syaraf dan otot yang berakumulatif. Dampak resiko ini akan semakin meningkat apabila dilakukan dengan postur/posisi yang kaku dan penggunaan usaha yang terlalu besar.

  • Awkward Postures

Sikap tubuh sangat menentukan sekali pada tekanan yang diterima otot pada saat aktivitas dilakukan. Awkward postures meliputi reaching, twisting, bending, kneeling, squatting, working overhead dengan tangan mauoun lengan, dan menahan benda dengan posisi yang tetap. Sebagi contoh terdapat tekanan/ketengan yang berlebih pada bagian low back seperti aktivitas mengangkat benda yang dilakukan pada gambar.

  • Contact stresses

Tekanan pada bagian tubuh yang diakibatkan karena sisi tepi atau ujung dari benda yang berkontak langsung. Hal ini dapat menghambat fungsi kerja syaraf maupun aliran darah. Sebagai contoh kontak yang berulang-ulang dengan sisi yang keras/tajam pada meja secara kontinu.

  • Vibration

Getaran ini terjadi ketika spesifik bagian dari tubuh atau seluruh tubuh kontak dengan benda yang bergetar seperti menggunakan power handtool dan pengoperasian forklift mengangkat beban.

  • Forceful exertions (termasuk lifting, pushing, pulling)

Force adalah jumlah usaha fisik yang digunakan untuk melakukan pekerjaan seperti mengangkat benda berat. Jumlah tenaga bergantung pada tipe pegangan yang digunakan, berat obyek, durasi aktivitas, postur tubuh dan jenis dari aktivitasnya.

  • Duration

Durasi menunjukkan jumlah waktu yang digunakan dalam melakukan suatu pekerjaan. Semakin lama durasinya dalam melakukan pekerjaan yang sama akan semakin tinggi resiko yang diterima dan semakin lama juga waktu yang diperlukan untuk pemulihan tenaganya.

  • Static Posture
  1. Pada waktu diam, dimana pergerakan yang tak berguna terlihat, pengerutan supplai darah, darah tidak mengalir baik ke otot. Berbeda halnya, dengan kondisi yang dinamis, suplai darah segar terus tersedia untuk menghilangkan hasil buangan melalui kontraksi dan relaksasi otot.
  1. Pekerjaan kondisi diam yang lama mengharuskan otot untuk menyuplai oksigen dan nutrisi sendiri, dan hasil buangan tidak dihilangkan. Penumpukan Local hypoxia dan asam latic meningkatkan kekusutan otot, dengan dampak sakit dan letih (grandjean, 1980)
  2. Sifat yang khusus dari gangguan statik termasuk didalamnya menjaga usaha dalam level yang tinggi dalam 10 menit atau lebih, level menengah 1 menit atau lebih, atau usaha dengan level rendah 4 menit atau lebih (grandjean 1980)
  3. Contoh dari ganguan statik termasuk didalamnya: meningkatkan bahu untuk periode yang lama, menggenggam benda dengan lengan mendorong dan memutar benda berat, berdiri di tempat yang sama dalam waktu yang lama dan memiringkan kepala kedepan dalam waktu yang lama.
  4. Diperkirakan semua pekerjaan itu dapat di atur dalam beberapa jam per hari tanpa gejala keletihan dalam jika menggunakan gaya yang besar tidak boleh melebihi 8 % dari maksimum gaya otot (Graendjean, 1980)
  • Physical Environment; Temperature & Lighting

Pajanan pada udara dingin, aliran udara, peralatan sirkulasi udara dan alat-alat pendingin dapat mengurangi  keterampilan tangan dan merusak daya sentuh. penggunaan otot yang berlebihan untuk memegang alat kerja  dapat menurunkan resiko ergonomik.  tekanan udara  panas dari panas, lingkungan yang lembab dapat menurunkan seluruh tegangan fisik tubuh dan akibat di dalam panas kelelahan  dan heat stroke. Begitu juga dengan pencahayaan yang inadekuat dapat merusak salah satu fungsi organ tubuh, seperti halnya pekerjaan menjahit yang didukung oleh pencahayaan yang lemah mengakibatkan suatu tekanan pada mata yang lama-lama membuat keruasakan yang bisa fatal.

  • Other Condition
  1. kekurangan kebebasan dalam bergerak adalah dipertimbangkan sebagai faktor resiko, ketika pekerjaan operator dengan sepenuhnya telah di perintah oleh orang lain. kandungan kerja dan pengetahuan dipertimbangkan faktor resiko yang lain, ketiha operator hanya melakukan satu tugas dan tidak memeliki kesempatan untuk  belajar satu macam kemampuan ataun tugas.
  2. faktor tambahan dimasukkan organisasi asfek sosial, tidak dikontrol gangguan, ruang kerja, beratnya bagian kerja, dan sift kerja.

DAFTAR PUSTAKA

_____Ergonomic Risk Identification [homepage dari internet]. Diunduh pada 1 oktober 2009, tersedia di: http://www.micromedex.com/products/tomes/samples/infotext_sample.pdf

_____ UCLA-LOSH [homepage dari internet]. Handout of Ergonomic Risk Factors. Diunduh pada 1 oktober 2009, tersedia di:  http://www.afscme3090.org/ergo/pdf/handout_d_02-23.pdf

_____ World Health Organization [homepage dari internet]. Protecting Workers’ Health Series No. 5 Preventing musculoskeletal disorders in the workplace. Diunduh pada 1 oktober 2009, tersedia di:  http://www.who.int/entity/occupational_health/publications/oehmsd3.pdf

4 thoughts on “Ergonomic Risk Factors

  1. You post very interesting posts here. Your website deserves much more
    visitors. It can go viral if you give it initial boost, i know very useful service that can help you,
    simply type in google: svetsern traffic tips

Leave a comment